Abi akhir-2 ini suka marah-2. Tapi gak lama-2 marah-2nya cuman sebentar aja kok.
Kadang syamil suka heran kenapa abi marah ya.
Kata abi, marah itu boleh asal marah karena Allah.
Lho marah karena Allah? kok bisa ya?
Iya, bisa dong! Kalau kita melihat kemaksiatan atau bentuk-2 kemungkaran, maka kita harus marah. Sebab Allah juga marah dan tidak suka akan segala bentuk kemaksiatan dan kemungkaran. Contohnya, ada orang yang menodai agama Islam semacam ajaran Ahmadiyah, maka kita seharusnya marah dalam arti mengutuk kesesatan mereka dan mengajak mereka kembali pada ajaran Allah.
Dulu saja zaman Sayyidina Abu Bakar ra, beliau marah dan memerangi orang-2 yang tidak mau bayar zakat dan kemudian berpaling lagi kepada kekafiran setelah menjadi Islam.
Nah marah yang semacam ini atau yang marah karena Allah ini menurut abi adalah salah satu bentuk sabar juga. Artinya sabar dalam mengikuti perintah Allah.
Tapi ada juga yang kadang-2 orang marah-2 oleh sebab yang sepele, yang tidak penting, yang jauh panggang dari api. contoh disalip orang dijalan, atau terantuk batu,
atau dibikin kesel sama orang.
Nah kalo marah-2 yang ini sepatutnya gak usah, ini bisa jadi marah karena bujuk rayu setan, terhasut bisikan jahat mereka. Maka cepet-2 kita harus beristighfar memohon ampunan Allah kalau hilap sempet marah.
Untuk itu kita harus sabar juga, sabar dalam arti gak boleh marah-2, harus menahan amarah kita dan menjaga emosi.
Nah jadi ada kesempatan bisa marah sekaligus juga bersabar.
Tapi ada juga yang harus bersabar tapi gak boleh marah.
jangan kebalik-2 ya....
Inget kan ada pepatah orang sabar di sayang tuhan.
Nah pepatah itu memang benar adanya, sebab sabar itu mencakup hal yang sangat luas
sebagaimana kata taqwa.
Jadi kalau kita sabar, memang Allah akan sayang sama kita.
Senin, 02 Juni 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar